Chanel Hentikan Penggunaan Bulu dan Kulit Hewan

Kamis, 06 Desember 2018 - 08:04 WIB
Chanel Hentikan Penggunaan...
Chanel Hentikan Penggunaan Bulu dan Kulit Hewan
A A A
PARIS - Rumah mode ternama dunia asal Prancis, Chanel S.A., membuat terobosan penting. Perusahaan yang dipimpin Alain Wertheimer tersebut memutuskan untuk menghentikan penggunaan bulu dan kulit binatang eksotis dalam bahan pembuatan pakaian. Perusahaan yang didirikan pada 1909 itu mengaku ingin melakukan perubahan standar etika menyusul tingginya tekanan dari para aktivis hewan langka.

Chanel akan melakukan subtitusi bahan pembuatan garmen dan aksesoris dengan bahan yang lain dan berhenti membeli kulit buaya, kadal, dan ular. Seorang sumber dari Chanel mengatakan dewan direksi perusahaan mengeluarkan kebijakan baru yang lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan binatang yang dilindungi.

“Di Chanel, kami terus mengkaji rantai suplai pasokan barang untuk memastikan ekspektasi perusahaan terpenuhi,” ungkap Chanel, dikutip cnn.com. “Sepengalaman kami, semakin hari semakin sulit mencari kulit binatang yang memenuhi standar etika. Kebijakan ini juga diterapkan di produk berbahan dasar bulu,” tambahnya.

Meski tidak lagi menggunakan bulu dan kulit binatang, Chanel berharap dapat menciptakan produk kelas atas generasi baru dengan kualitas terbaik. Keputusan ini disambut baik dan dianggap sebagai kemenangan oleh organisasi hak asasi binatang asal AS People for the Ethical Treatment of Animals (PETA).

Wakil Presiden Eksekutif PETA, Tracy Reiman, mengaku gembira Chanel menghentikan penggunaan bulu dan kulit binatang. “Tutup botol sampanye terlepas berhamburan di PETA. Selama beberapa dekade, PETA melakukan kampanye di brand-brand terkemuka. Kini saatnya perusahaan lain untuk mengikuti Chanel,” katanya.

Desainer busana Karl Lagerfeld merupakan Direktur Kreatif Chanel sejak 1983. Jabatan itu dia pegang sekitar 12 tahun setelah pendiri Chanel, Coco Chanel, meninggal dunia. Sebagai mantan desainer di rumah mode Italia Fendi, dia memperkenalkan penggunaan kulit tikus, kelinci, dan tupai dalam beragam produk Chanel.

PETA menentang keras langkah itu karena yakin tidak ada hewan yang patut menderita demi memenuhi hasrat fashion manusia. Pada abad modern di mana tekstil mengalami kemajuan, mereka juga menyatakan perusahaan fashion tidak lagi memiliki alasan menggunakan bulu dan kulit hewan dalam produk apapun.

Sebelumnya, perusahaan aksesoris Coach juga berjanji tidak akan lagi menggunakan bulu binatang di dalam keseluruhan produknya. Label busana mewah asal AS itu menyatakan akan melakukannya secara bertahap dan berharap dapat menghentikan penggunaan bulu binatang secara total pada musim semi tahun depan.

Chief Executive Officer (CEO) Coach, Joshua Schulman, menerangkan keputusan itu diambil menyusul meningkatnya keprihatinan para konsumen terkait penggunaan bulu hewan di sektor industri busana. “Kami mengerti kami harus mengambil tindakan. Kami melakukannya karena yakin ini adalah jalan yang benar,” ujarnya.

Burberry juga mengumumkan akan berhenti memanufaktur produk berbahan dasar bulu asli hewan. Pernyataan itu disampaikan sehari sebelum fashion show bebas-bulu London Fashion Week. Pada Juni, ritel online Asos menyatakan menolak berbagai produk yang terbuat dari bulu, mohair, sutra, tulang, gigi, atau cangkang. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)